10 Tips Manajemen Keuangan Bisnis

Joko Warino

10 Tips Manajemen Keuangan Bisnis

Saat menjalankan suatu bisnis, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah manajemen keuangan.

Manajemen keuangan adalah merencanakan, mengatur, dan mengendalikan kegiatan keuangan yang terjadi di dalam suatu bisnis.

Pengelolaan keuangan akan menjadi salah satu penentu apakah bisnis kita dapat berkembang atau malah gulung tikar. Berikut ini alasan harus adanya manajeman keuangan:

  1. Untuk menyusun strategi finansial dalam jangka panjang maupun pendek.
  2. Laporan keuangan akan membantu dalam pengambilan keputusan ketika mengeksekusi suatu rencana dalam bisnis.
  3. Mengontrol semua hal yang berkontribusi dalam bisnis agar tetap sesuai dengan anggaran.

Tips Manajemen Keuangan Bisnis

Untuk seorang pebisnis harus paham keuangan dan pembukuan sedari dini. Namun, mengatur keuangan tidaklah mudah, karena jika melakukan kesalahan, bisnis akan mengalami kerugian. Maka dari itu, berikut ini dijabarkan beberapa tips manajeman keuangan bisnis:

1. Buatlah Perencanaan!

Persiapkanlah gambaran besar dan langkah awal yang akan kita lakukan dalam merintis sebuah usaha atau bisnis, mulai dari rencana besar hingga rencana-rencana kecilnya. Baik untuk perencanaan harian, mingguan, dan bulanan, sehingga perkembangan bisnis nantinya akan lebih jelas dan terstruktur.

2. Pelajari tentang Pembukuan

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemahaman kita tentang pembukuan keuangan dan bagaimana cara membaca laporan keuangan.

Laporan keuangan yaitu berupa laporan arus kas, laporan penghasilan, neraca, dan modal. Sementara itu,  pembukuan yang dimaksud dapat berupa:

  • Buku Arus Kas

Buku ini berfungsi untuk mengawasi segala macam transaksi baik yang keluar maupun yang masuk. Sehingga dapat mengurangi resiko pengeluaran tidak wajar.

Sediakanlah buku kas yang memuat hal rinci tentang semua hal mengenai keuangan perusahaan.

Buatlah semuanya secara teliti berdasarkan waktu dan tanggalnya untuk mempermudah dalam mengawasi pembukuan nantinya.

Memang tidak mudah dalam melakukannya bahkan dibutuhkan ilmu dasar akuntansi, tetapi jika tidak bisa sendiri, kita dapat menggunakan jasa profesional atau bahkan menggunakan aplikasi.

  • Buku Catatan Hutang-piutang

Buku ini untuk membantu kita mencatat siapa saja yang berhutang atau faktur yang masih belum lunas agar semua dana menjadi lebih jelas. Selain hutang orang lain, mengingat hutang sendiri juga penting.

Bayarlah tepat waktu agar tidak terkena biaya tambahan karena jatuh  tempo, yang berakibat pada penambahan pengeluaran nantinya.

Selain itu, membayar hutang tepat waktu akan mempengaruhi kepercayaan dari rekan bisnis kita ke depannya.

  • Buku Catatan Persediaan Stok

Untuk memantau dan menghindari modal yang sudah dalam bentuk barang tidak berputar, buku ini juga diperlukan agar kita dapat memantau mana barang yag terjual banyak dan mana yang tidak, sehingga dapat menjadi pertimbangan ke depannya ketika ingin menambah stok atau jumlah barang agar lebih efektif.

  • Buku Pembelian dan Penjualan

Mencatat dengan rinci pembelian atau penunjang operasional serta penjualan yang terjadi, akan membantu kita untuk melihat berapa penghasilan yang didapat, apakah seusai dengan target atau tidak.

3. Buat Pemisah Uang Usaha dan Uang Pribadi

Pentingnya memisahkan uang usaha atau bisnis dengan uang pribadi adalah untuk mencegah kita menggunakan uang usaha untuk kebutuhan pribadi atau sebaliknya.

Sediakanlah dua tabungan khusus, lalu disiplinlah dalam menghitung setiap biaya bahkan sekecil apapun agar tidak mengalami penombokan uang kas menggunakan uang pribadi.

Dengan melakukan hal ini pula kita bisa melihat apakah usaha kita mendapatkan keuntungan atau malah mengalami kerugian.

4. Lengkapi Dokumen Pendukung

Selain pembukuan, perhatikan juga dokumen lain yang akan mendukung kerincian buku arus kas nantinya. Salah satu contohnya adalah nota penjualan.

Nota penjualan akan membantu kita saat melakukan rekap laporan keuangan. Di dalam nota akan tertera informasi jumlah produk yang terjual, sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi kinerja bisnis ke depannya.

Buatlah nota penjualan berbentuk dua ranggap, satu rangkapnya kita simpan untuk dokumen, satunya lagi diberikan kepada pembeli. Dengan pemberian nota ini, akan menambah kepercayaan dari pembeli.

4. Buat Anggaran dan Perencanaan Penggunaan Uang!

Membuat anggaran berguna untuk membatasi pengeluaran agar tidak terjadi pembengkakan. Buatlah secara teratur dan efisien, perhatikan juga buku arus kas untuk dapat memantau bagian mana yang membutuhkan anggaran lebih.

Dengan adanya cacatan anggaran yang detail, akan menjadi pengingat untuk tidak menghamburkan uang kas meskipun dalam keadaan berlebih.

Sebab, segala pengeluaran haruslah sesuai dengan target. Ingat juga untuk menganalisa cost dan benefit, sehingga dapat meningkatkan profit.

5. Putar Arus Kas

Mengelola perputaran arus kas merupakan hal yang penting karena sebuah bisnis membutuhkan dana untuk menjalankannya. Pastikan semua catatan sesuai dengan nota atau dokumen yang ada. Sehingga nantinya dapat melihat apakah keuangan bisnis kita baik atau tidak.

Seimbangkanlah termin penjualan kredit dengan pembelian kredit agar puratan arus kas menjadi lancar. Apabila sudar lancar, maka teruslah monitoring secara rutin, upayakan semua tagihan atau hutang piutang tidak menjadi masalah dalam keuangan.

6. Memastikan Keuntungan dan Kembangkan!

Hitunglah keuntungan dari bisnis kita dengan cara menghitung biaya-biaya apapun, mulai dari yang terkecil, hingga yang terbesar.

Jangan lupa untuk menghitung pajak dan bunga pinjaman agar dapat memastikan keuntungan atau laba yang kita dapatkan.

Dari kepastian laba yang didapat, sisihkanlah 10% dari laba tersebut untuk digunakan sebagai modal pengembangan bisnis. Itulah sebabnya, usaha yang berhasil adalah usaha yang mendapatkan laba yang besar  dan membuat bisnisnya lebih berkembang.

7. Persiapkan Dana Darurat!

Dana darurat ini sangatlah penting disediakan dan jangan pernah digunakan ketika kondisi keuangan bisnis sedang stabil.

Gunakanlah dengan sebijak mungkin seperti ketika bisnis mengalami kerugian atau di masa sulit sehingga kita tetap dapat mengendalikan situasi yang memburuk.

8. Menggunakan Tenaga Profesional

Manajemen keuangan bisnis memang bukan hal yang mudah, jika kita merasa kurang mumpuni untuk melakukannya, maka gunakanlah tenaga profesional seperti seorang akuntan yang berpengalaman.

Tetapi sebelum hire tenaga profesional atau pihak ketiga, tetap usahakan ada hitam di atas putih. Agar dapat menjadi bukti ketika terjadi penyelewengan.

Selain itu, jika di dalam perusahaan, jangan jadikan akunting merangkap sebagai kasir. Hal ini akan memperbesar peluang terjadinya manipulasi laporan keuangan yang akan merugikan perusahaan.

9. Menggunakan Software

Jika tidak memiliki biaya lebih untuk hire tenaga profesional, kita dapat menggunakan software khusus yang akan membantu catatan keuangan.

Banyak software yang sudah disediakan untuk saat ini, bahkan jika kita masih baru mengembangkan bisnis, kita bisa memanfaatkan aplikasi yang ada di smartphone, seperti:

  1. Pertama Aplikasi pencatat transaksi keuangan
  2. Aplikasi m-banking
  3. Aplikasi dompet digital
  4. Dan Aplikasi investasi

10. Melakukan Evaluasi

Evaluasi keuangan merupakan tujuan akhir dari pengelolaan arus kas. Dengan melakukan evaluasi, kita dapat melihat pencapaian yang telah kita lakukan dan bagaimana kondisi keuangan dalam setiap periode.

Hal ini akan mempermudah kita untuk menentukan langkah selanjutnya agar kekurangan di periode tersebut tidak terulang di periode berikutnya

Itulah beberapa tips manajemen keuangan bisnis yang dapat dilakukan agar kita tidak melakukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan.

Persoalan tentang keuangan memang menjadi hal yang sangat wajib untuk dipikirkan. Sebab, perkembangan bisnis dipengaruhi oleh seberapa baik manajemen keuangan yang dilakukan. Maka dari itu, jangan pernah menyepelekannya apalagi untuk yang baru atau ingin memulai suatu bisnis.

Also Read

Leave a Comment