Pengertian Perdagangan Internasional Adalah : Teori, Manfaat dan Tujuan

Joko Warino

Pengertian Perdagangan Internasional Adalah Teori, Manfaat dan Tujuan

Jokowarinoblog.com – Dalam dunia bisnis, melakukan perdagangan secara global menjadi langkah yang bagus untuk suatu perusahaan maupun suatu badan usaha.

Tidak sedikit juga pelaku bisnis di Indonesia yang saat ini sudah mulai menembus ke pasar internasional.

Apabila kamu termasuk pelaku bisnis yang ingin menambah pasarmu hingga ke negara luar, nampaknya kamu perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai apa itu perdagangan internasional.

Pengertian Perdagangan Internasional

Pengertian perdagangan internasional adalah suatu perdagangan yang dijalankan antara penduduk di satu negara dengan penduduk di negara lain sesuai dengan asas kesepakatan bersama.

Perdagangan antar negara ini bisa terjalin antar individu dengan pemerintah maupun antara pemerintah suatu negara dengan pemerintah di negara lain.

Dapat dikatakan jika perdagangan internasional telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan sekarang ini telah dianggap sebagai salah satu faktor penting yang meningkatkan GDP.

Disamping itu, perannya juga termasuk memberikan dampak yang besar seperti adanya kemajuan transportasi, mendorong terjadinya industrialisasi, dan hadirnya perusahaan multinasional.

Mengingat jenis perdagangan ini tidaklah semudah seperti perdagangan dalam negeri, maka dibutuhkan pula teori atau model perdagangan ini untuk memudahkan jalannya perdagangan internasional ini.

Beberapa pakar telah memberikan sumbangsih pemikirannya mengenai model perdagangan internasional seperti berikut ini.

1. Model Adam Smith

Model Adam Smith lebih fokus kepada keuntungan mutlak. Semua negara bisa mendapatkan keuntungan mutlak ini jika perdagangan bebas mulai diberlakukan dan lebih fokus pada produk serta keahlian yang dimiliki.

Misalnya, apabila suatu negara mampu memproduksi produk atau barang yang biayanya jauh lebih rendah dari negara lain, maka ini kan menjadi keuntungan mutlak bagi negara tersebut.

Dalam pemikirannya di model ini, Adam Smith mengatakan jika harga suatu produk pada jenis produk yang sama tidak ada perbedaan, maka perdagangan pun tidak bisa dilakukan.

2. Model Heckscher-Ohlin

Model Heckscher-Ohlin lebih memfokuskan kepada ekspor produk dalam jumlah melimpah serta produk yang langka.

Dari sisi produksi, model ini memang dikatakan cukup berani dan beresiko.

Dalam pelaksanaannya, model ini bisa jadi gagal apabila suatu negara sangat bergantung kepada penjualan massal dalam jumlah besar tersebut.

Di Amerika Serikat pun, model ini cukup susah diterapkan, dikarenakan negara tersebut lebih condong mengekspor produk yang padat karya dibandingkan dengan yang padat modal.

3. Model Ricardian

Model Ricardian ini dipelopori oleh David Ricardio yang mengungkapkan kalau setiap negara yang mampu memproduksi suatu produk dengan efisien diharapkan mampu untuk ikut andil dalam perdagangan.

Dalam model Ricardian, saat beberapa negara mempunyai kemampuan memproduksi barang yang sama dalam perdagangan bebas.

Maka negara-negara tersebut akan melakukan ekspor barang yang dianggap lebih menguntungkan dan mengimpor barang yang lebih murah dibandingkan memproduksi secara sendiri.

4. Model Gravitasi

Ketahuilah bahwa Model satu ini terinspirasi dari hukum gravitasi milik Newton.

Model gravitasi pertama kali dikeluarkan pada tahun 1962 oleh Jan Tinbergen.

Dalam model gravitasinya, Jan Tinbergen mengungkapkan bagaimana perdagangan bilateral dihubungkan dengan penerapan ‘persamaan gravitasi’.

Lebih lanjut, model gravitasi mencoba memperkirakan hubungan perdagangan internasional dilihat dari pendapatan domestil serta biaya perdagangan antara dua negara.

5. Faktor Spesifik

Faktor spesifik adalah model perdagangan internasional yang dicetuskan oleh Jacob Viner.

Model satu ini terinspirasi dari adanya model Ricardian. Kemudian, rumus dari model ini disusun oleh Ronald Jones serta Michael Mussa.

Faktor spesifik dalam model ini adalah suatu faktor yang dianggap spesifik atau tidak bisa berpindah antara industri satu dengan lainnya.

Teori Perdagangan Internasional

Teori Perdagangan Internasional
Teori Perdagangan Internasional

Didalam perdagangan internasional ada beberapa teori yang harus dimengerti, diantaranya terori mengenai keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif. Nah berikut penjelasan lengkapnya :

1. Teori Keunggulan Mutlak

Teori ini menjelaskan bahwa perdagangan yang dilakukan akan memberikan sebuah keuntungan pada negara yang menjalankannya.

Syarat yang harus dipenuhi oleh negara tersebut adalah dengan melakukan produksi dan menetapkan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara tujuan.

Sebagai contoh :

Negara 1 memproduksi sejumlah mie instan sebanyak 5 selama 1 jam sedangkan dinegara 2 mampu memproduksi sebanyak 10 mie instan.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Hal ini disebabkan dinegara 2 terjadi efesiensi dan efektifitas produksi mie instan, tentunya sangat berbeda dengan negara 1 yang kurang efektif.

Sedangkan diproduk lainnya, negara 1 mampu membuat 10 sabun sedangkan di negara ke 2 hanya mampu membuat 5 sabun saja.

Dengan terjadinya perbedaan produksi seperti penjelasan diatas maka bisa dilakukan pertukaran perdagangan secara internasional.

Perdagangan ersebut biasanya mencangkup negara 1 membeli mie instan ke negara ke 2 sedangkan negara ke 2 membeli sabun ke negara 1.

2. Teori Keunggulan Komperatif

Pengertian teori keunggulan komparatif adalah suatu negara sama sekali tidak memiliki keunggulan secara mutlakuntuk menghasilkan produksi atau barang.

Nah disini negara dapat melakukan perdagangan ke negara lain yaitu dengan menentukan dan memilih barang yang paling efesien untuk dilakukan proses produksi dinegaranya.

Sebagai contoh :

Negara 1 mampu memproduksi sabun sebanyak 10 buah sedangkan dinegara 2 hanya mampu memproduksi sabun sebanyak 5.

Kemudian untuk produk mie instan, negara 1 mampu membuat 4 mie instan dan di negara 2 mampu membuat 4 mie instan.

Namun dinegara 1 bahan untuk membuat mie intan lebih mahal dibandingkan di negara 2, maka yang dianggap produktif adalah negara 2.

Dengan hal diatas maka bisa disimpulkan bahwa negara 1 bisa memproduksi sabun dan negara 2 memproduksi mie instan.

Hal ini dilakukan guna untuk menjadi efektif dan efesien dalam melakukan perdagangan, tentunya hal ini akan menguntungkan kedua negara.

Manfaat Perdagangan Internasional

Manfaat Perdagangan Internasional
Manfaat Perdagangan Internasional

Jenis perdagangan ini tentu mempunyai manfaat baik untuk satu negara maupun kedua negara.

Beberapa manfaat perdagangan internasional ini dapat disimak sebagai berikut.

1. Mendapat Produk yang Tidak Dapat diproduksi oleh Negara Sendiri

Dalam suatu negara, perbedaan sumber daya alam bisa menjadi salah satu faktor mengapa tidak dapat memproduksi suatu produk.

Selain itu, faktor lainnya yang mempengaruhi adalah adanya kondisi geografis dan iklim.

Faktor sumber daya manusianya pun terkadang bisa jadi faktor penting kenapa suatu produk tidak berhasil diproduksi.

Nah, dengan adanya perdagangan internasional ini, setiap negara yang tidak bisa memproduksi suatu produk bisa mendapatkannya dari negara lain..

Sehingga, akan terjadi keseimbangan dan keuntungan pada masing-masing negara.

2. Memperluas Pasar dan Meningkatkan Keuntungan

Perdagangan internasional memungkinkan setiap pengusaha atau pelaku bisnis untuk memasarkan produk mereka secara global.

Ketika produk yang dipasarkan bisa sampai ke ranah global, maka akan sangat mungkin jika pengusaha tersebut mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi.

3. Memperat Hubungan Kedua Negara

Adanya perdagangan internasional juga membuka kesempatan terjalinnya hubungan bilateral antara dua negara.

Tidak dipungkiri nantinya akan ada hubungan baik yang terjalin antara kedua negara ini.

Oleh karenanya, secara tidak langsung hubungan dari dua negara menjadi semakin erat.

4. Memperluas Lapangan Kerja

Ketika suatu perusahaan mulai melakukan yang namanya perdagangan secara global, tentu jumlah produksi suatu barang akan lebih meningkat.

Dengan begitu, maka suatu perusahaan akan membutuhkan lebih banyak tenaga untuk kepentingan ini.

Maka, akan sangat mungkin jika perdagangan internasional mampu memberikan peluang luasnya lapangan kerja bagi suatu negara.

Tujuan Perdagangan Internasional

Dalam menjalankan perdagangan internasional, terdapat tujuan yang dijadikan sebagai alasan suatu negara untuk melakukan perdagangan ini.

Beberapa tujuan yang umumnya dilakukan oleh pelaku usaha maupun pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan devisa negara lewat ekspor produk

Devisa diketahui mempunyai peran yang penting dalam menstabilkan dan meningkatkan ekonomi suatu negara.

Disamping itu, devisa juga dipakai sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional.

Dalam perdagangan internasional, meningkatkan devisa negara dapat dikatakan sebagai tujuan utama.

Salah satunya melalui kegiatan ekspor poduk ke negara lain. Apabila devisa suatu negara mampu meningkat, maka akan berbanding lurus dengan pendapatan suatu negara juga.

Jadi, tidak heran kalau devisa negara adalah tujuan utama dalam perdaganganini.

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Tujuan Perdagangan Internasional
Tujuan Perdagangan Internasional

Pertumbuhan ekonomi yang baik barangkali menjadi suatu hal yang banyak diimpikan oleh semua negara.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ini tidak lain adalah dengan melakukan perdagangan internasional.

Saat ini perdagangan antar negara cukup meningkat, maka produk nasional bruto dipastikan akan meningkat. Hal ini akan membawa pada pertumbuhan ekonomi yang akan berjalan semakin baik.

3. Mestabilkan Harga Produk Dalam Negeri

Saat suatu produk dijual ke luar negeri, biasanya harganya akan jauh lebih stabil untuk dijual di dalam negeri.

Dengan begitu, perdagangan internasional ini secara tidak langsung akan membantu stabilitas harga produk di dalam negeri.

4. Meningkatkan Jumlah Lapangan Pekerjaan

Saat kebutuhan untuk pasar internasional terus meningkat, maka jumlah produksi dari suatu produk juga akan meningkat.

Ini akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja. Sehingga, ini juga akan membawa pada jumlah lapangan pekerjaan yang bertambah banyak pula.

Jenis Perdagangan Internasional

Terdapat 8 jenis perdagangan internasional yang semuanya akan dibahas lewat penjelasan berikut.

1. Impor

Jenis pertama dari perdagangan internasional ini disebut dengan impor.

Kebanyakan masyarakat Indonesia sudah pasti familiar dengan istilah satu ini. Apabila didefinisikan, impor adalah suatu kegiatan memasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri.

Untuk memperlancar proses impor, biasanya akan ada campur tangan dari bea cukai di negara pengirim serta penerima.

2. Ekspor

Jenis perdagangan berikutnya adalah ekspor yang mana merupakan kebalikan dari impor.

Kegiatan ekspor ini dapat didefinisikan sebagai kegiatan mengirimkan barang ke luar negeri dari dalam negeri. Ekspor termasuk bagian penting yang paling banyak berpengaruh.

Biasanya, ekspor lebih banyak dilakukan oleh perusahaan skala kecil hingga menengah untuk strategi pemasaran lebih luas.

Kegiatan ekspor sebagai salah satu jenis perdagangan internasional, telah diatur dalam undang-undang tepatnya UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

Selain itu, juga tercantum dalam undang-undang lainnya yaitu UU No. 39 Tahun 2007 tentang amandemen atas UU No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai.

3. Konsinyasi

Konsinyasi apabila dijelaskan dalam bahasa yang sederhana dapat diibaratkan seperti seorang penjual makanan yang menitipkan barangnya di suatu toko.

Jadi, konsinyasi ini merupakans sistem transaksi dengan cara ‘menitipkan barang’ terlebih dulu di pasar internasional hingga adanya pembeli.

Untuk proses penjualannya sendiri dapat dilakukan di pasar bebas, bursa dagang, hingga dengan cara pelelangan.

4. Package Deal

Package deal adalah perjanjian dagang yang dilakukan dengan suatu negara.

Isi dari perjanjian dagang atau trade agreement ini biasanya berhubungan dengan berapa banyak barang yang akan diimpor maupun diekspor ke suatu negara

Tujuan dari kegiatan perdagangan internasional satu ini tentu untuk memperluas pasar dari suatu produk.

5. Border Crossing

Perdagangan internasional yang satu ini sesuai dengan namanya, lebih berfokus pada perdagangan di antara negara yang saling berbatasan.

Tentunya, perdagangan ini juga dilakukan dengan adanya perjanjian atau trade agreement.

Dalam pelaksanaannya, border crossing ini bertujuan untuk memudahkan kegiatan berbelanja para penduduk suatu negara yang tinggal di perbatasan.

6. Sea Border Crossing

Berikutnya, ada sea border crossing sebagai jenis perdagangan internasional yang berlangsung antar negara dengan melewati lintas batas laut.

Biasanya, sea border crossing akan dilakukan oleh negara yang letak perbatasannya berupa batas laut.

Dalam perdagangan internasional yang satu ini juga akan dilakukan lewat perjanjian dan ketentuan yang disepakati oleh kedua pihak.

7. Overland Border Crossing

Berbeda dengan sea border crossing, overland border crossing ini dilakukan oleh negara yang batas negaranya berupa daratan.

Sama seperti perdagangan internasional pada umumnya, overland border crossing juga dilaksanakan sesuai dengan perjanjian dan ketentuan tertentu.

Bentuk Perdagangan Internasional

Terdapat 3 bentuk, berikut adalah penjelasannya :

  • Perdagangan bilateral merupakan salah satu bentuk perdagangan yang dilakukan antar dua negara. Dimana dilakukan apabila antar negara yang melakukan transaksi tersebut memiliki hubungan relasi yang kuat dan memiliki wakil dinegara tersebut.
  • Perdagangan regional merupakan salah satu jenis perdagangan yang dilakukan oleh beberapa negara yang berada dalam kawasan atau tempat tertentu, misalkan kawasan asean, eropa ataupun negara bagian di Amerika.,
  • Perdagangan multilateral merupakan jenis perdagangan antar negara dimana tanpa ada pembatasan wilayah tertentu.

Contoh Perdagangan Internasional

Untuk lebih jelas mengenal tentang perdagangan internasional, rasanya akan kurang komplit kalau tidak menunjukkan bagaiman contoh dari kegiatan ini.

Contoh perdagangan internasional kita ambil dari jenis impor dan ekspor.

Meskipun Indonesia diketahui sebagai negara dengan sumber daya alamnya yang bagus, akan tetapi Indonesia juga masih sering melakukan impor barang-barang seperti komoditas pangan.

Beberapa diantaranya adalah impor beras dari Vietnam, impor biji kopi dari Brazil, dan impor kedelai dari Amerika Serikat, Malaysia, Argentina, serta Paraguay.

Selain itu, Indonesia juga kerap melakukan ekspor sumber daya alam yang dimiliki.

Misalnya, ekspor kelapa sawit ke berbagai negara seperti Cina, Bangladesh, hingga benua Eropa. Kemudian, ekspor karet ke Jepang, Vietnam, Korea Selatan, Singapura, Turki, dan negara lainnya.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui jika perdagangan internasional telah ada sejak ribuan tahun lalu dan manfaatnya pun cukup banyak dirasakan oleh seluruh negara yang terlibat di dalamnya.

Disamping itu, jenis yang dimiliki oleh perdagangan internasional ini pun tidak terbatas pada satu jenis saja dan akan sangat bagus untuk diketahui lebih dalam lagi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perdagangan Internasional

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perdagangan Internasional
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perdagangan Internasional

Ada beberapa penyebab perdagangan antar negara bisa terjadi ataupun terhenti. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional :

1. Inflasi

Salah satu faktornya adalah inflasi. Bila suatu negara memiliki inflasi yang tinggi terhadap negara lainnya yang dijadikan sebagai tujuan perdagangan. Maka dapat dipastikan dinegara tersebut transaksi yang terjadi akan menurun.

Para konsumen dan perusahaan akan memilih untuk membeli produk dan barang daru luar negeri hal ini disebabkan inflasi dilokal tinggi.

Nah ini juga yang bisa menyebabkan ekspor negara tersebut akan menurun ke negara lain.

2. Kebijakan Pemerintah

Didalam sebuah negara, pemerintahan memiliki peran dan pengaruh yang besar pada neraca perdagangannya.

Hal ini berkaitan dengan kebijakan mengenai pembatasan inpor, subsidi atau bisa jadi bermasalah di penegakan hukum yang terjadi pada pembajakan.

Hal ini tentunya bisa menjadi pengaruh yang sangat serius untuk perdagangan antar negara.

3. Subsidi Untuk Eksportir

Disebuah negara mungkin ada kebijakan mengenai subsidi kepada UKM ataupun perusahaan lokal, sehingga perusahaan tersebut bisa menghasilan sebuah produk dengan biaya yang relatif jauh lebih rendah dibandingkan dengan pesaing dinegara lain.

Bila hal tersebut terjadi maka permintaan ekspor akan semakin tinggi.

Contoh kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah adalah di negara china. Jadi kita tidak heran bahwa produk dari negara tersebut jauh lebih murah bila dibandingkan dengan negara kita.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Faktor pendorong untuk perdagangan antar negara sangat dipengaruhi beberapa hal berikut ini :

1. Terdapat SDA (Sumber Daya Alam)

SDA merupakan salah satu bahan yang mendorong terjadi produk yang diinginkan.

Tentunya dengan adanya SDA yang melimpah akan mempengaruhi terciptanya produk yang di inginkan oleh negara lain, sehingga terjadinya perdagangan antar negara.

2. Perbedaan Faktor Produksi

Setiap negara memiliki tingkat produksi yang berbeda beda, salah satu penyebabnya adalah efektifitas waktu.

Sebagai contoh masalah biaya produksi. Disuatu negara sebenarnya bisa memproduksi sabun namun karena biaya tinggi maka memesan sabun di negara yang lainnya.

3. Kebutuhan Dalam Negeri

Masyarakat disuatu negara memiliki kebutuhan yang mendesak, terkadang kebutuhan masyarakat tidak didukung dengan tersedianya produksi tersebut didalam negara.

Oleh karena itu cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan membeli dari negara lainnya.

4. Siklus Ekonomi

Bila sudah terjadi perdagangan internasional tentunya telah terjadi siklus ekonomi antar negara tersebut. Siklus tersebut mencangkup ada penjual dan ada pembeli.

Kedua aspek tersebut dipastikan akan mendapatkan keuntungan dari jual beli yang dilakukan. Dengan terus menerus jual beli antar negara ini berlangsung maka akan terwujudlah perluasan jaringan.

5. Keinginan Bekerjasama

Bisa saja perdagangan ini terjadi akibat negera negara tersebut ingin meningkatkan kerjasama.

Perlu diketahui bahwa kerjasama antar negara bertujuan untuk memakmurkan masyarakat kedua negara.

Nah, demikianlah yang bisa kami sampaikan mengenai Pengertian Perdagangan Internasional Adalah : Teori, Manfaat dan Tujuan. Semoga bermanfaat.

Also Read

Leave a Comment