Ketahuilah 5 Ciri Penipuan Pinjaman Online! Hati-Hati…

Joko Warino

Ketahuilah 5 Ciri Penipuan Pinjaman Online! Hati-Hati...

Tahukah Anda Ciri-Ciri Penipuan Pinjaman Online? Di jaman modern seperti sekarang ini, tidak hanya bisnis dagang saja yang bisa dilakukan dengan online.

Akan tetapi pinjaman pun sekarang juga bisa dilakukan secara online.

Hal ini kerap sekali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan menggunakan modus penipuan pinjaman online.

Peminjaman uang secara online dilakukan oleh lembaga keuangan online atau yang biasa dikenal dengan istilah Fintech (Financial Technology).

Lalu kemudian mereka akan memberikan sebuah pinjaman dana dengan cara sederhana sehingga mudah dilakukan bagi para nasabah. (Baca Juga : Alasan Pinjaman Di Tolak Oleh Bank)

Sudah ada beberapa kasus yang mengatasnamakan lembaga peminjaman uang yang kemudian membawa kabur dana milik nasabah bank tertentu.

Biasanya produk yang mereka tawarkan adalah pinjaman dana cepat cair dan pinjaman tanpa agunan atau yang lebih dikenal dengan nama KTA (Kredit Tanpa Agunan) karena dinilai lebih memikat calon peminjam.

Maka dari itu bagi kalian yang ingin meminjam pinjaman online harus lebih berhati-hati dan lebih teliti.

Ciri-Ciri Penipuan Pinjaman Online

Ciri Penipuan Pinjaman Online
Ciri Penipuan Pinjaman Online

Berikut ini adalah beberapa ciri penipuan pinjaman online :

1. Cenderung Memaksa

Pada saat kalian akan mengajukan pinjaman online, umumnya kalian akan menghubungi pihak si pemberi pinjaman atau kreditur.

Dan biasanya para calon nasabah akan menanyakan produk yang dimiliki pemberi pinjaman.

Maka dari itu kalian perlu mewaspadai tingkah laku kreditur.

Bagaimana tingkah laku mereka, biasanya mereka tidak akan menjelaskan secara detail perihal produk pinjaman yang dimiliki, akan tetapi justru terkesan memaksa kalian untuk menjadi debitur atau peminjam.

2. Menggunakan Email yang Tidak Resmi

Saat melakukan follow up, kreditur resmi akan menghubungi kalian melalui telepon dan mengirimkan email perusahaan resmi.

Akan tetapi berbeda dengan kreditur bodong. Email yang tidak resmi yang akan mereka kirimkan kepada calon nasabah.

Bagaimana cara mengetahui Email yang resmi atau tidak?

Email perusahaan yang resmi biasanya menggunakan alamat email perusahaan yang sudah terdaftar karena mereka mewakili perusahaan, bukan alamat email pribadi.

Baca Juga : Cara Menutupi Kerugian Perusahaan

3. Syarat Terlalu Mudah

Kebanyakan orang yang sedang butuh uang mendesak, cenderung lebih melirik kepada pinjaman online yang cepat.

Akan tetapi salah satu syarat untuk mendapatkannya, kalian harus memiliki riwayat hutang yang bersih.

Jika riwayat hutang yang kalian miliki buruk atau tercatat memiliki banyak hutang, maka pinjaman kalian akan ditolak.

Karena kreditur resmi akan mengecek riwayat hutang dengan cara mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) atau lewat BI checking.

Berbeda halnya dengan kreditur yang mempunya niat akan menipu. Mereka umumnya akan mengiming-imingi akan mengabaikan riwayat hutangmu. Sehingga tanpa ada syarat.

4. Meminta Uang Muka

Biasanya kreditur yang hanya akan menipu mereka meminta sejumlah dana sebagai syarat utama agar dana pinjaman kalian dapat cepat cair.

Biasanya mereka menggunakan alasan yaitu agar memudahkan proses administrasi.

Pada saat mengajukan pinjaman online, memang ada biaya administrasinya akan tetapi hanya sebatas uang materai, bukan meminta sejumlah uang.

Maka dari itu jika ada kreditur yang meminta dana hingga ratusan ribu apalagi jutaan rupiah, bisa dipastikan mereka berniat melakukan penipuan.

5. Meminta PIN dan Pasword

Lalu ciri penipuan pinjaman online selanjutnya pada saat pihak kreditur meminta pin atau password perbankan milik kalian dengan alasan untuk kelengkapan dana debitur.

Memang pada saat mengajukan pinjaman online, kalian akan diminta untuk mengisi data diri, termasuk nomor KTP, tetapi bukan pin atau password yang sifatnya sangat pribadi.

Itulah beberapa ciri penipuan pinjaman online yang perlu kalian perhatikan.

Baca Juga : Bisnis Ibu Rumah Tangga

Also Read

Leave a Comment